Minggu, 24 Juli 2011

Program BK

Administrasi Bimbingan Konseling

Administrasi Bimbingan Konseling terdiri dari

1. Struktur organisasi

2. Penugasan peserta didik

3. Jadwal layanan

4. Visi dan misi

5. Analisis kerja BK

> REFERENSI

1. Kurikulum BK 2007

2. Kurikulum SMK - SK 1997

3. Silabus layanan BK

4. Pelaksanaan Bimbingan Konseling SMK

5. Panduan pengembangan diri dari Alson dan materi pengembangan layanan BK

> ADMINISTRASI KONSELOR SEKOLAH/ GURU BK

1. Agenda kerja

2. Daftar siswa asuh

3. Analisis kebutuhan siswa

4. Program tahunan

5. Program semesteran

6. Agenda pelaksanaan layanan bK

7. Layanan informasi

8. Bimbingan Konseling kelompok

9. Catatan pertemuan dengan orangtua

10. Lembaran home visit

11. Penilaian jangka pendek dan jangka panjang

12. Konseling individual/ studi kasus

> BUKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETUA PROGRAM

1. Buku komunikasi

2. Akumulasi data prioritas layanan

3. Materi khusus kerjasama pembinaan siswa berprestasi

4. Konfrensi kasus

5. Alih tangan kasus

> PENDUKUNG

1.Catatan pribadi siswa

2. Buku/ modul materi layanan dan kepustakaan

3. CD

Rasa Percaya Diri

Kepercayaan diri sangat berpengaruh dalam praktik hidup dan kehidupan manusia. Sehingga apapun yang dilakukan tanpa adanya kepercayaan diri, hasilnya tidak akan optimal. Krishna Pabicara (2007: 34) mengemukakan bahwa “kepercayaan diri adalah kemampuan melihat, menggali, mengembangkan dan memanfaatkan potensi diri secara maksimal”.

Ciri-ciri Individu Yang Memiliki Kepercayaan Diri

Ciri-ciri individu yang memiliki kepercayaan diri menurut Jacinta F. Rini (2002):

1. Percaya akan kompetensi/kemampuan diri, hingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, atau pun rasa hormat orang lain.

2. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok.

3. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain – berani menjadi diri sendiri.

4. Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil).

5. Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau kegagalan, tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak tergantung/mengharapkan bantuan orang lain).

6. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi di luar dirinya.

7. Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu tidak terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi.

Faktor-faktor Kepercayaan Diri

Lindenfield (1997; 4-11) membagi kepercayaan diri menjadi dua faktor yang berbeda, yaitu kepercayaan diri batin dan kepercayaan diri lahir.

a. Kepercayaan Diri Batin

Kepercayaan diri batin adalah jenis kepercayaan diri yang memberi kepada individu perasaan dan anggapan bahwa individu dalam keadaan baik.

Ada empat indikator utama yang khas pada individu yang memiliki kepercayaan diri batin yang sehat, yaitu :

1). Cinta Diri

Individu yang mencintai diri sendiri dan peduli tentang diri sendiri akan lebih menghargai segala yang ada pada diri sendiri. Individu akan berusaha sebaik mungkin untuk memperbaiki atau menjaga diri individu dengan tindakan-tindakan yang tidak merugikan individu lain termasuk diri sendiri.

2). Pemahaman Diri

Individu sangat sadar diri dan tidak terus menerus merenungi diri sendiri. Individu ingin tahu bagaimana pendapat individu lain tentang dirinya. Jika individu memiliki pemahaman diri, individu akan mengetahui kelebihan yang dimilikinya, mengenal kelemahan dan keterbatasan serta bersikap terbuka.


3). Tujuan Yang Jelas

Individu yang percaya diri selalu tahu tujuan hidupnya. Hal ini disebabkan karena individu mempunyai pikiran yang jelas mengapa individu melakukan tindakan tertentu. Dengan demikian sikap seperti ini, individu dapat dengan mudah membuat keputusan karena individu tahu betul apa yang diinginkan dan dibutuhkan.

4). Berpikir Positif

Individu yang berpikir positif, adalah individu biasa melihat kehidupan dari sisi yang cerah dan dapat mengharapkan serta mencari pengalaman.


b. Kepercayaan Diri Lahir

Kepercayaan jenis ini memungkinkan individu untuk tampil dan berperilaku dengan cara menunjukkan kepada dunia luar bahwa individu mempunyai keyakinan diri sendiri. Untuk memberikan kesan percaya diri ini, maka individu perlu memperhatikan hal-hal yang dapat membuatnya lebih percaya diri. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut :

1) Komunikasi

Dengan memiliki dasar yang baik dalam berkomunikasi, maka individu dapat mendengarkan individu lain dengan tepat, tenang dan penuh perhatian. Dapat berbincang-bincang dengan individu lain dari segala usia dan segala latar belakang serta mampu berbicara didepan umum tanpa rasa takut

2) Ketegasan

Jika individu bisa bersikap tegas dalam hidupnya, maka jarang sekali individu berlaku agresif dan pasif demi mendapatkan keberhasilan dalam hidup dan hubungan sosialnya.

3) Keadaan Diri Yang Terlihat

Keadaan diri yang terlihat akan mengajarkan kepada individu akan pentingnya tampil sebagai individu yang percaya diri. Hal ini akan memungkinkan individu untuk memilih gaya pakaian dan warna yang paling cocok dengan kepribadian dan kondisi fisiknya, cepat mendapat pengakuan karena kesan pertama yang menyenangkan.

4) Pengendalian Perasaan

Jika perasaan tidak dikelola dengan baik maka bisa membentuk suatu kekuatan besar yang tidak terduga. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari individu harus dapat mengendalikan perasaannya. Individu yang dapat mengendalikan persaannya akan lebih percaya diri karena tidak khawatir akan lepas kendali serta berani menghadapi resiko serta individu dapat mengatasi rasa takut, khawatir dan frustasi.

Permalink Comments

VISI DAN MISI BIMBINGAN KONSELING

VISI

Adalah terwujudnya kehidupan manusia yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar individu berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.

MISI

a. Misi pendidikan

Mendidik peserta didik dan warga masyarakat melalui pengembangan perilaku efektif- normatif dalam kehudpan keseharian dan yangterkait masa depan

b. Misi pengembangan

Memfasilitasi perkembangan individu didalam satuan pendidikan formal dan non formal, keluarga, instansi, dunia usaha dan industri, serta kelembagaan masyarakat lainnya kearah perkembangan optimal melalui strategi upaya pengembangan lingkungan belajar dan lingkungan lainnya serta kondisi tertentu sesuai dengan dinamika perkembangan masyarakat

c. Misi pengentasan masalah

Membantu dan menfasilitasi pengentasan masalah individu mengacu kepadakehidpan sehari-hari yang efektif


TUGAS PERKEMBANGAN SISWA

SMK AL Wahyu Cibubur Jakarta Timur

Mencapai kematangan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Mencapai kematangan pertumbuhan jasmani dan rohani yang sehat
Mencapai kematangan dalam hubungan teman sebaya, serta kematangan dalam perannya sebagi pria dan wanita
Mencapai kematangan berpikir dan mengembangkan kemampuan umum
Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan seni dan kreasi sesuai dengan program kurikullum dan aspirasi karir dan/atau melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi
Mencapai kematangan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat luas dalam hubungan interpersonal dan mengembangkan kecerdasan emosi
Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Mencapai kemandirian pilihan karir sesuai potensi yang dimiliki
Mengembangkan kematangan dalam system etika, nilai dan kecerdasan ontelektual, emosi dan spiritual.


PERANGKAT BK

KONSELOR/ GURU BIMBINGAN KONSELING

A. Awal Tahun/ Sebelum Kegiatan Layanan

1. Asessmen need/ data kebutuhan

v Siswa

v Lingkungan

2. Program Bimbingan Konseling

v Tahunan

v Semesteran

v Program Pengembangan Diri

3. Agenda kerja guru BK/ Konselor mingguan untuk 1 tahun

4. Satuan Layanan/ Pendukung

5. Daftar Siswa Asuh


B. Pelaksanaan

1. Agenda pelaksanaan BK harian

2. Format administrasi layanna/ pendukung

3. Format penilaian

4. Format pelengkap


C. Akhir Tahun

1. Laporan bulanan

2. Laporan semesteran

3. Laporan tahunan

4. Analisis

v Program

v Hasil layanan


KOORDINATOR BIMBINGAN KONSELING

1. Struktur BK

2. Alur kerja/mekanisme

3. Job Analisis

4. Pembagian tugas siswa asuh untuk guru BK/ Konselor sekolah

5. Buku tamu

v Penjabat

v Wali siswa

6. Jadwal konselor/ guru BK

7. Rekapitulasi layanan /bulan/semester/tahun

8. Anggaran biaya

9. Fasilitas BK

v Daftar inventaris


FORMAT –FORMAT PELENGKAP

1. Daftar peserta layanan orientasi

2. Daftar hadir peserta layanan informasi

3. Lembaran catatan pelaksanaan bimbingan kelompok

4. Lembaran catatan pelaksanaan konseling kelompok

5. Catatan pertemuan dengan orang tua siswa/ konsultasi orang tua

6. Format konfrensi kasus

7. Format alih tangan kasus

8. Catatan konseling individu/ kartu konseling

9. Lembaran studi kasus

10. Format layanan siswa berbakat

11. Catatan pribadi siswa

12. Buku komunikasi/ kartu komunikasi

13. Surat panggilan BK

14. Surat pemberitahuan home visit

15. Format penilaian (layanan jangka pendek, layanan jangak panjang)

16. Lembaran kerjasama dengan pihak-pihak terkait

17. Sosiogram

Kamis, 26 Mei 2011

8 MACAM CYBER CRIME

Minggu, 27 Februari 2011
8 contoh kasus Cyber Crime yang pernah terjadi beserta modus dan analisa penyelesaiannya...
Seiring dengan perkembangan teknologi Internet, menyebabkan munculnya kejahatan yang disebut dengan "CyberCrime" atau kejahatan melalui jaringan Internet. Munculnya beberapa kasus "CyberCrime" di Indonesia, seperti pencurian kartu kredit, hacking beberapa situs, menyadap transmisi data orang lain, misalnya email, dan memanipulasi data dengan cara menyiapkan perintah yang tidak dikehendaki ke dalam programmer komputer. Sehingga dalam kejahatan komputer dimungkinkan adanya delik formil dan delik materil. Delik formil adalah perbuatan seseorang yang memasuki komputer orang lain tanpa ijin, sedangkan delik materil adalah perbuatan yang menimbulkan akibat kerugian bagi orang lain. Adanya CyberCrime telah menjadi ancaman stabilitas, sehingga pemerintah sulit mengimbangi teknik kejahatan yang dilakukan dengan teknologi komputer, khususnya jaringan internet dan intranet.
Berikut adalah 8 contoh kasus Cyber Crime yang pernah terjadi beserta modus dan analisa penyelesaiannya:

KASUS 1 :
Pada tahun 1982 telah terjadi penggelapan uang di bank melalui komputer sebagaimana diberitakan “Suara Pembaharuan” edisi 10 Januari 1991 tentang dua orang mahasiswa yang membobol uang dari sebuah bank swasta di Jakarta sebanyak Rp. 372.100.000,00 dengan menggunakan sarana komputer. Perkembangan lebih lanjut dari teknologi komputer adalah berupa computer network yang kemudian melahirkan suatu ruang komunikasi dan informasi global yang dikenal dengan internet.
Pada kasus tersebut, kasus ini modusnya adalah murni criminal, kejahatan jenis ini biasanya menggunakan internet hanya sebagai sarana kejahatan.
Penyelesaiannya, karena kejahatan ini termasuk penggelapan uang pada bank dengan menggunaka komputer sebagai alat melakukan kejahatan. Sesuai dengan undang-undang yang ada di Indonesia maka, orang tersebut diancam dengan pasal 362 KUHP atau Pasal 378 KUHP, tergantung dari modus perbuatan yang dilakukannya.


KASUS 2 :
Kasus ini terjadi saat ini dan sedang dibicarakan banyak orang, kasus video porno Ariel “PeterPan” dengan Luna Maya dan Cut Tari, video tersebut di unggah di internet oleh seorang yang berinisial ‘RJ’ dan sekarang kasus ini sedang dalam proses.
Pada kasus tersebut, modus sasaran serangannya ditujukan kepada perorangan atau individu yang memiliki sifat atau kriteria tertentu sesuai tujuan penyerangan tersebut.
Penyelesaian kasus ini pun dengan jalur hukum, penunggah dan orang yang terkait dalam video tersebut pun turut diseret pasal-pasal sebagai berikut, Pasal 29 UURI No. 44 th 2008 tentang Pornografi Pasal 56, dengan hukuman minimal 6 bulan sampai 12 tahun. Atau dengan denda minimal Rp 250 juta hingga Rp 6 milyar. Dan atau Pasal 282 ayat 1 KUHP.


KASUS 3 :
Istilah hacker biasanya mengacu pada seseorang yang punya minat besar untuk mempelajari sistem komputer secara detail dan bagaimana meningkatkan kapabilitasnya. Adapun mereka yang sering melakukan aksi-aksi perusakan di internet lazimnya disebut cracker. Boleh dibilang cracker ini sebenarnya adalah hacker yang yang memanfaatkan kemampuannya untuk hal-hal yang negatif. Aktivitas cracking di internet memiliki lingkup yang sangat luas, mulai dari pembajakan account milik orang lain, pembajakan situs web, probing, menyebarkan virus, hingga pelumpuhan target sasaran. Tindakan yang terakhir disebut sebagai DoS (Denial Of Service). Dos attack merupakan serangan yang bertujuan melumpuhkan target (hang, crash) sehingga tidak dapat memberikan layanan.
Pada kasus Hacking ini biasanya modus seorang hacker adalah untuk menipu atau mengacak-acak data sehingga pemilik tersebut tidak dapat mengakses web miliknya. Untuk kasus ini Pasal 406 KUHP dapat dikenakan pada kasus deface atau hacking yang membuat sistem milik orang lain, seperti website atau program menjadi tidak berfungsi atau dapat digunakan sebagaimana mestinya.

KASUS 4 :
Carding, salah satu jenis cyber crime yang terjadi di Bandung sekitar Tahun 2003. Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan di internet. Para pelaku yang kebanyakan remaja tanggung dan mahasiswa ini, digerebek aparat kepolisian setelah beberapa kali berhasil melakukan transaksi di internet menggunakan kartu kredit orang lain. Para pelaku, rata-rata beroperasi dari warnet-warnet yang tersebar di kota Bandung. Mereka biasa bertransaksi dengan menggunakan nomor kartu kredit yang mereka peroleh dari beberapa situs. Namun lagi-lagi, para petugas kepolisian ini menolak menyebutkan situs yang dipergunakan dengan alasan masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
Modus kejahatan ini adalah pencurian, karena pelaku memakai kartu kredit orang lain untuk mencari barang yang mereka inginkan di situs lelang barang. Karena kejahatan yang mereka lakukan, mereka akan dibidik dengan pelanggaran Pasal 378 KUHP tentang penipuan, Pasal 363 tentang Pencurian dan Pasal 263 tentang Pemalsuan Identitas.


KASUS 5 :
Penyebaran virus dengan sengaja, ini adalah salah satu jenis kasus cyber crime yang terjadi pada bulan Juli 2009, Twitter (salah satu jejaring social yang sedang naik pamor di masyakarat belakangan ini) kembali menjadi media infeksi modifikasi New Koobface, worm yang mampu membajak akun Twitter dan menular melalui postingannya, dan menjangkiti semua follower. Semua kasus ini hanya sebagian dari sekian banyak kasus penyebaran malware di seantero jejaring social. Twitter tak kalah jadi target, pada Agustus 2009 diserang oleh penjahat cyber yang mengiklankan video erotis. Ketika pengguna mengkliknya, maka otomatis mendownload Trojan-Downloader.Win32.Banload.sco.
Modus serangannya adalah selain menginfeksi virus, akun yang bersangkutan bahkan si pemiliknya terkena imbas. Karena si pelaku mampu mencuri nama dan password pengguna, lalu menyebarkan pesan palsu yang mampu merugikan orang lain, seperti permintaan transfer uang . Untuk penyelesaian kasus ini, Tim keamanan dari Twitter sudah membuang infeksi tersebut. Tapi perihal hukuman yang diberikan kepada penyebar virusnya belum ada kepastian hukum.


KASUS 6 :
Cybersquatting adalah mendaftar, menjual atau menggunakan nama domain dengan maksud mengambil keuntungan dari merek dagang atau nama orang lain. Umumnya mengacu pada praktek membeli nama domain yang menggunakan nama-nama bisnis yang sudah ada atau nama orang orang terkenal dengan maksud untuk menjual nama untuk keuntungan bagi bisnis mereka . Contoh kasus cybersquatting, Carlos Slim, orang terkaya di dunia itu pun kurang sigap dalam mengelola brandingnya di internet, sampai domainnya diserobot orang lain. Beruntung kasusnya bisa digolongkan cybersquat sehingga domain carlosslim.com bisa diambil alih. Modusnya memperdagangkan popularitas perusahaan dan keyword Carlos Slim dengan cara menjual iklan Google kepada para pesaingnya. Penyelesaian kasus ini adalah dengan menggunakan prosedur Anticybersquatting Consumer Protection Act (ACPA), memberi hak untuk pemilik merek dagang untuk menuntut sebuah cybersquatter di pengadilan federal dan mentransfer nama domain kembali ke pemilik merek dagang. Dalam beberapa kasus, cybersquatter harus membayar ganti rugi uang.


KASUS 7 :
Salah satu contoh kasus yang terjadi adalah pencurian dokumen terjadi saat utusan khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dipimpin Menko Perekonomian Hatta Rajasa berkunjung di Korea Selatan. Kunjungan tersebut antara lain, guna melakukan pembicaraan kerja sama jangka pendek dan jangka panjang di bidang pertahanan. Delegasi Indonesia beranggota 50 orang berkunjung ke Seoul untuk membicarakan kerja sama ekonomi, termasuk kemungkinan pembelian jet tempur latih supersonik T-50 Golden Eagle buatan Korsel dan sistem persenjataan lain seperti pesawat latih jet supersonik, tank tempur utama K2 Black Panther dan rudal portabel permukaan ke udara. Ini disebabkan karena Korea dalam persaingan sengit dengan Yak-130, jet latih Rusia. Sedangkan anggota DPR yang membidangi Pertahanan (Komisi I) menyatakan, berdasar informasi dari Kemhan, data yang diduga dicuri merupakan rencana kerja sama pembuatan 50 unit pesawat tempur di PT Dirgantara Indonesia (DI). Pihak PT DI membenarkan sedang ada kerja sama dengan Korsel dalam pembuatan pesawat tempur KFX (Korea Fighter Experiment). Pesawat KFX lebih canggih daripada F16. Modus dari kejahatan tersebut adalah mencuri data atau data theft, yaitu kegiatan memperoleh data komputer secara tidak sah, baik digunakan sendiri ataupun untuk diberikan kepada orang lain. Indentity Theft merupakan salah satu jenis kejahatan ini yang sering diikuti dengan kejahatan penipuan. Kejahatan ini juga sering diikuti dengan kejahatan data leakage. Perbuatan melakukan pencurian dara sampai saat ini tidak ada diatur secara khusus.


KASUS 8 :
Perjudian online, pelaku menggunakan sarana internet untuk melakukan perjudian. Seperti yang terjadi di Semarang, Desember 2006 silam. Para pelaku melakukan praktiknya dengan menggunakan system member yang semua anggotanya mendaftar ke admin situs itu, atau menghubungi HP ke 0811XXXXXX dan 024-356XXXX. Mereka melakukan transaki online lewat internet dan HP untuk mempertaruhkan pertarungan bola Liga Inggris, Liga Italia dan Liga Jerman yang ditayangkan di televisi. Untuk setiap petaruh yang berhasil menebak skor dan memasang uang Rp 100 ribu bisa mendapatkan uang Rp 100 ribu, atau bisa lebih. Modus para pelaku bermain judi online adalah untuk mendapatkan uang dengan cara instan. Dan sanksi menjerat para pelaku yakni dikenakan pasal 303 tentang perjudian dan UU 7/1974 pasal 8 yang ancamannya lebih dari 5 tahun.

Kamis, 12 Mei 2011

SIM

SIMDIK : Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

SIMDIK adalah sebuah sistem informasi untuk kebutuhan manajemen lembaga pendidikan dalam hal ini adalah sekolah. Sekolah yang dapat di cover dengan SIMDIK ini adalah sekolah TK, SD, SMP, SMA dan sederajat.
SIMDIK dikembangkan secara terpadu dimulai dari proses operasional pendaftaran siswa baru, proses akademik, pengelolaan keuangan, sampai operasional siswa menjadi alumni.
SIMDIK merupakan core proses operasional sekolah.
SIMDIK juga dirancang sesuai dengan standar JARDIKNAS. Segala kebutuhan pelaporan dari sekolah ke Dinas Pendikan Daerah maupun untuk kebutuhan Depdiknas dapat dilakukan dengan mudah. Dengan adanya SIMDIK manajemen pendidikan menjadi lebih mudah dan terkontrol.


Latar Belakang
• Pemanfaatan ICT dalam bidang pendidikan sudah sangat diperlukan dalam proses pengelolaan sekolah, baik dalam hal pengelolaan administrasi akademik, administrasi kepegawaian, dan untuk proses pelaporan.
• Kebutuhan aplikasi database yang dapat mengelola data dan informasi sekolah, manajemen sekolahan, dan konten-konten pengajaran dan pembelajaran.
• Kebutuhan untuk menyediakan laporan-laporan dari sekolah secara cepat dan valid kepada instansi terkait, seperi laporan ke Diknas Pendidikan Daerah maupun laporan ke Departemen Pendidikan Nasional.
Tentang Sistem Informasi Manajemen Sekolah
• Sistem Informasi Manajemen sekolah adalah konsep manajemen sekolah menggunakan ICT.
• Sistem Informasi Manajemen sekolah merupakan konversi manajemen sekolah secara manual ke Sistem manajemen sekolah berbasis program komputer (database).
• Sistem Informasi Manajemen sekolah adalah proses manajemen data akademik dan data pendukung akademik secara mudah, cepat dan efisien.
Nilai Lebih SIMDIK
• Sesuai standar JARDIKNAS (Departemen Pendidikan Nasional), sehingga pembuatan laporan dari masing-masing sekolah maupun dari Dinas Pendidikan dapat dengan mudah dan cepat di sampaikan tanpa harus membuat laporan ulang dan tanpa harus mencetak laporan, hal ini karena format laporan dan jaringan sudah disesuaikan dan menggunakan konsep singkronisasi online.
• Kemudahan dan kecepatan proses pengolahan, penyimpanan, pencarian, pelaporan data dan informasi yang dibutuhkan.
• Dikembangkan secara integrated untuk kebutuhan administrasi akademik sekolah.
• Sistem dapat disesuaikan dengan kebutuhan lembaga/institusi pendidikan terkait.
• Secara teknis, proses instalasi dan setup yang mudah.
• Tampilan user friendly dengan mengadopsi interface Office 2007.
• Harga lisensi yang sangat kompetitif.
Cakupan SIMDIK
Ruang Lingkup SIMDIK Back-office :
1. Koneksi dan setting
Identitas sekolah, setting tahun ajaran, seting kurikulum, koneksi database, dan format tanggal.
2. Pengelolaan Kesiswaan
Pengelolaan biodata masing-masing siswa, beasiswa, kasus kedisiplinan, data kesehatan, data periksa, prestasi, perpindahan (mutasi) siswa, sampai pengelolaan data alumni.
3. Pengelolaan Akademik
Laporan nilai hasil ujian secara periodik, data nilai KTSP, data nilai KBK, data absensi, data bimbingan dan penyuluhan, data kasus siswa, rencana pengajaran, pengelolaan mata pelajaran, penjadwalan, dan prestasi akademik.
4. Pengelolaan Guru dan Karyawan
Manajemen biodata guru dan karyawan, data keluarga, riwayat pendidikan, pendidikan tambahan(kursus, training, seminar, workshop dsb).
5. Pengelolaan Keuangan
Manajemen pembayaran biaya pendidikan, administrasi dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)dan penggunaannya, biaya tambahan, seperti : biaya praktikum, biaya ekstra, dll.
6. Pengelolaan Perpustakaan
Pengelolaan buku (judul, kategori & deskripsi), status keanggotaan dan peminjam, stock inventory, Jurnal keluar masuk buku, laporan-laporan terdiri dari : statistik peminjaman, statistik keluar masuk buku, rekap peminjaman, dan rekap pengembalian.
7. Pelaporan
Pelaporan siswa (induk siwa, kesehatan, periksa kesehatan, biasiswa, kasus, dan bimbingan) per siswa, per kelas dan seluruh siswa, pelaporan guru/pegawai (induk pegawai, bidang pengajaran), rencana pengajaran, nilai, kelulusan, statistik dan laporan ke DEPDIKNAS (data sekolah, siswa dan guru)
8. Bank Soal
Pengolahan data bank soal, penyimpanan soal,pencarian dan pencetakan
buat yang mau buku panduan SIMDIK yang dikeluarin oleh PT. WIRA EKA dan tentunya waktu saya menjadi salah satu tenaga ahli diperusahaan yang menangani pengadaan DAK yang mengharuskan tuk membuat buku panduan ini tuk memudahkan pada pengguna lainnya dalam memanfaatkan fasilitas yang diberikan,

Minggu, 17 April 2011

SISTEM INFORMASI

Klasifikasi sistem informasi
ABSTRAK DAN SISTEM FISIK
Sistem abstrak adalah sistem yang berisikan gagasan atau konsep seperti sistem teologi berisi gagasan hubungan manusia dengan Allah
Sistem fisik adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat seperti sistem transportasi
SISTEM DETERMINISTIK DAN SISTEM PROBABILISTIK
Sistem deterministik adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat seperti sistem komputer
Sistem probabilistik adalah sistem yang tidak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas seperti sistem arisan atau sistem sediaan
SISTEM ALAMIAH DAN SISTEM BUATAN MANUSIA
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena alam seperti sistem tata surya
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia seperti sistem komputer, sistem mobil kemampuan utama sistem informasian seperti sistem perusahaan dagaMelaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dan dengan kecepatan tinggi.

Menyediakan komunikasi dalam/antar organisasi

Menyimpan informasi yang mudah diakses

Meningkatkan efisiensi dan efektivitas :

Menyajikan informasi dengan jelas

Mengotomatisasi proses yang tadinya dikerjakan manual

Mempercepat pengetikan dan editing

Pembiayaan menjadi lebih murah

KEDUDUKAN SISTEM INFORMASI SEBAGAI SISTE

Sistem informasi tergolong sebagai :

sistem buatan manusia, karena manusia yang merancang dan

mengoperasikannya

terbuka, karena menerima masukan dan keluaran bagi lingkungan

serta beradaptasi dengan perubahan

bersifat fisik, karena secara fisik dapat dilihat

dapat tergolong sebagai sistem sederhana atau kompleks tergantung

pada implementasinya

dapat tergolong sebagai sistem probabilistik (kondisi masa depan

sistem ini tidak dapat diramalkan secara pasti) atau deterministik (jika dilihat pada sistem pemrosesan transaksi)

sistem buatan manusia, karena manusia yang merancang dan

mengoperasikannya

terbuka, karena menerima masukan dan keluaran bagi lingkungan

serta beradaptasi dengan perubahan

bersifat fisik, karena secara fisik dapat dilihat

dapat tergolong sebagai sistem sederhana atau kompleks tergantung

pada implementasinya

dapat tergolong sebagai sistem probabilistik (kondisi masa depan

sistem ini tidak dapat diramalkan secara pasti) atau deterministik (jika dilihat pada sistem pemrosesan transaksi)

SISTEM TERTUTUP DAN SISTEM TERBUKA

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkubung terisolasingan (tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan) seperti reaksi kimia dalam ta

sistem buatan manusia, karena manusia yang merancang dan

mengoperasikannya

terbuka, karena menerima masukan dan keluaran bagi lingkungan

serta beradaptasi dengan perubahan

bersifat fisik, karena secara fisik dapat dilihat

dapat tergolong sebagai sistem sederhana atau kompleks tergantung

pada implementasinya

dapat tergolong sebagai sistem probabilistik (kondisi masa depan

sistem ini tidak dapat diramalkan secara pasti) atau deterministik (jika dilihat pada sistem pemrosesan transaksi)
Ciri-ciri informasi :
Benar atau salah
Informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan
Baru
Informasi benar-benar baru bagi si penerima
Tambahan
Informasi dapat memperbaharui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada
Korektif
Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar
Penegas
Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga meningkatkan keyakinan terhadap informasi
elemen-elemen sistem
TUJUAN : setiap sistem mempunyai tujuan yang menjadi pemotivasi arah sistem.
Tujuan utama sistem informasi :
Mendukung fungsi kepengurusan manajemen
Mendukung pengambilan keputusan
Mendukung kegiatan operasi
Menuju kepada keunggulan kompetitif (mampu bersaing)
Masukan : (input) segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya
menjadi bahan untuk diproses.
Pada sistem informasi masukan dapat berupa data (transaksi/non-transaksi), dan atau instruksi
Proses : merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran.
Pada sistem informasi proses dapat berupa meringkas data, melakukan penghitungan, mengurutkan data, dsb.
Keluaran : merupakan hasil dari pemrosesan.Pada sistem informasi keluaran bisa berupa informasi, saran, cetakan laporan, dsb.
Mekanisme pengendalian dan Umpan balik : mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunakan umpan balik. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan masukan maupun proses (dilakukan perbandingan antara keluaran sistem dengan keluaran yang dikehendaki/standar)
Batas : pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan) yang menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Batas sistem dapat dimodifikasi dan berpengaruh terhadap perubahan perilaku sistem.
Contoh : pertumbuhan penjualan dipengaruhi modal, gerakan pesaing, pembelian. Apabila saham dijual akan meningkatkan modal sehingga dapat mengubah perilaku sistem penjualan.
Lingkungan : segala sesuatu yang berada di luar sistem dan dapat mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan bagi sistem informasi dapat berupa vendor, pelanggan, pemilik, pemerintah, bahkan pesaing.
Karakteristik sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut :
Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem atau subsistem-subsistem.
Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary)
Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment)
Suatu sistem mempunyai penghubung atau antarmuka (interface)
Suatu sistem mempunyai tujuan (goal)

MANAJEMEN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN

Manajemen yang secara umum artinya pengendalian dan pemanfaatan semua faktor dan

sumber daya yang diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu prapta (objective)

atau tujuan-tujuan tertentu Atmosudirdjo (1986:158). Sedangkan menurut Siagian (1989:5)

manajemen dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh

sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. menurut

Terry dalam Manullang (2005:1) manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan

terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain. Jadi dapat disimpulkan

manajemen adalah suatu pengendalian dan pengawasan kegiatan / aktivitas orang atau

kelompok orang dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama

untuk mencapai beberapa tujuan. Sebuah sistem terdiri dari bagian–bagian saling berkaitan

yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran, berarti sebuah sistem bukanlah

seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal

sebagai bagian yang saling melengkapi karena mempunyai sasaran dan tujuan yang sama.

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi

penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara.

Sedangkan pendidikian pada dasarnya adalah proses komunikasi yang di dalamnya

mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan, di dalam

dan di luar sekolah yang berlangsung sepanjang hayat, dan generasi ke generasi.

Manajemen sistem informasi pendidikan adalah sistem yang didisain untuk kebutuhan

manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu

organisasi pendidikan. Maksud dilaksanakannya manajemen sistem informasi pendidikan

adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen seperti planning, organizing, staffing,

directing, evaluating, coordinating, dan budgeting dalam rangka menunjang tercapainya

sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan.

Dalam kenyataannya, sistem informasi sering dikaitkan dengan teknologi, dengan

komputer khususnya. Sesungguhnya yang dimaksud sistem informasi tidak harus melibatkan

komputer, sistem informasi yang menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi

berbasis komputer (computer based information system atau CBIS), tetapi dalam prakteknya

sistem informasi lebih sering dikait-kaitkan dengan komputer. Berikut beragam definisi

sistem informasi :

1. Turban, McLean, dan Wetherbe (1999)

Sistem informasi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan,

memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang

spesifik.

2. Bodnar dan HopWood (1993)

Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk

mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.

3. Alter (1992)

Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi

informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah perusahaan.

Pada dasarnya suatu sistem informasi dibangun dengan beberapa tahap pengembangan

serta melibatkan sumber daya dari beberapa disiplin ilmu yang berbeda, baik sisi manajemen,

teknologi informasi, keuangan, dan lain sebagainya. Salah satu hasil produk pembangunan

sistem informasi adalah suatu perangkat lunak yang terpadu, ditambah dengan tata aturan

yang diterapkan untuk mengelola sistem sehingga tujuan dari suatu sistem dapat tercapai.

Pembangunan suatu sistem informasi baik dalam skala besar maupun kecil, tetap

membutuhkan langkah-langkah tersusun dan terkoordinasi karena pembangunan sistem

informasi merupakan suatu proyek pengembangan memiliki tujuan sehingga sistem informasi

dapat berjalan dengan baik.

Sistem informasi memiliki 5 komponen utama pembentuk yaitu :

1. Komponen Perangkat Keras (Hardware)

2. Komponen Perangkat Lunak (Software)

3. Komponen Sumber Daya Manusia (Brainware)

4. Komponen Jaringan komputer (Netware)

5. Komponen Sumber Daya Data (Dataware)

Ide membangun sistem informasi pada dasarnya merupakan ide ringan akan tetapi

dengan keterlibatan beberapa unsur yang mendukung atas pembangunan tersebut, ide tersebut

akan berkembang menjadi kompleks ataupun sangat kompleks.

Agar kita dapat mengembangkan ide sistem informasi tersebut menjadi suatu karya maka

jawabannya adalah ide tersebut perlu dikembangkan dengan dukungan perangkat

pengembangan sistem informasi, serta perlu mengembangkan ide tersebut dalam tahap-tahap

pembangunan sistem informasi.

Seperti yang kita ketahui ide membangun sistem informasi sekolah sangat erat dengan

konsep dasar dari sistem pendidikan. Di Indonesia, sistem pendidikan menurut Undangundang

nomor 20 tahun 2003 dikatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan jenjang pendidikan yang di dapat terdiri atas 3 (tiga) klasifikasi yaitu

pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan dasar yang kita

ketahui terdiri atas pendidikan sekolah dasar / Madsarah Ibtidaiyah dan sekolah tingkat

pertama / Madrasah tsanawiyah. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah

umum dan pendidikan menengah kejuruan, sedang bentuk dari Pendidikan menengah dapat

berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

Adapun Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang

mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang

diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

Nah, sekarang bagaimana kita mendefinisikan konsep atas ide kita yaitu membangun

sistem informasi pendidikan karena dari masing-masing jenjang pendidikan tersebut di atas,

pendekatan atas sistem informasi tentu akan berbeda, karena peraturan yang memayungi

masing-masing jenjang pendidikan tersebut tentunya berbeda yang masing-masing dikelola

oleh suatu peraturan pemerintah.

Mari kita definisikan satu saja jenjang pendidikan yang akan kita wujudkan menjadi

suatu sistem aplikasi yaitu : Bagaimana membangun sistem informasi pendidikan menengah,

yaitu Bagaimana sistem informasi pendidikan menengah dapat kita implementasi baik di

Sekolah Menengah Atas ataupun kejuruan seperti Madrasah Aliyah atau Sekolah Menengah

Kejuruan.

Dari konsep dasar tersebut di atas, dapat kita melihat bahwa untuk suasana belajar dan

proses pembelajaran terdapat 3 (tiga) hal penting yaitu :

1. Adanya Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi

diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan

tertentu.

2. Adanya mata pelajaran yang akan di pelajari, dan

3. Adanya Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,

konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang

sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

Dengan demikian kita akan melihat 3 (tiga) domain utama, yang apabila digambarkan

secara sederhana dalam bentuk himpunan dan irisan himpunan maka akan terbentuk sebagai

berikut :

Gambar 1. himpunan relasi antar domain

Dari himpunan relasi antar domain proses pembelajaran, terlihat beberapa hubungan yang

teriris antar domain tersebut seperti :

1. Bahwa hubungan himpunan guru terhadap murid akan berupa suatu bimbingan dan

counseling;

2. Hubungan antara guru dengan mata pelajaran akan berbentuk kebutuhan akan silabus

pembelajaran atau garis-garis besar haluan pembelajaran.

3. Hubungan antara siswa dengan mata pelajaran akan berbentuk rencana belajar yang ingin

di ambil masing-masing tingkat pembelajaran; serta

4. Hubungan antara ketiga domain tersebut akan berbentuk pertemuan dan tatap muka saat

proses belajar dilaksanakan.

Domain utama dari unsur proses belajar tersebut di atas, tentunya akan memiliki batas

yang menaunginya yaitu :

1. Peran orang tua siswa yang dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu unsur

yang memberikan arahan bagi siswa dalam menyelesaikan proses belajarnya. Adapun

fungsi kontrol atas proses belajar dan mengajar ini peran orang tua siswa di wujudkan

menjadi suatu komite sekolah yang tugas dan fungsinya mengontrol semua sistem yang

terdapat di sekolah, dari pihak eksternal, serta mempromosikan sekolah ke lingkungan

luar sekolah, melakukan rapat dengan para orang tua siswa baik di awal penerimaan

siswa baru maupun rapat yang ada kaitannya di luar sekolah.

2. Peran Depdiknas

3. Lingkungan sekolah yang merupakan batas yang dapat memberikan kontribusi langsung

maupun tidak langsung terhadap kualitas pendidikan tersebut.

4. Sarana dan Prasarana yang ada di sekolah tersebut dapat memberikan kontribusi dalam

pengembangan sistem yang ada disekolah tersebut, dan merupakan salah satu pendukung

perkembangan sekolah.

5. Standarisasi dan pengawasan merupakan salah satu point penting yang memberikan

dukungan sistem sekolah ke arah yang lebih baik.

6. Dana Pendidikan

Dari tahapan pendefinisian ide tersebut di atas, dapat dilihat bahwa dari suatu ide

sederhana yaitu membangun sistem informasi sekolah dapat menjadi berubah menjadi suatu

konsep yang kompleks.

Menurut sumber lain, dunia pendidikan Indonesia, ternyata masih banyak sekali yang

belum bisa merasakan apa itu pendidikan. Hal yang menarik adalah ketatnya peraturan

pemerintah mengenai standarisasi nilai kelulusan yang setiap tahunnya selalu naik, ide yang

bagus untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, tapi mereka yang duduk di sana

tidak menoleh ke belakang apa yang seharusnya dibutuhkan masyarakat.

“Seandainya saya diangkat sebagai Mentri Depertemen Perencanaan dan Perancangan Sistem

Informasi Nasional. Saya akan mengubah Sistem pendidikan yang ada di indonesia menjadi

Sistem Informasi Pendidikan Terkomputerisasi”(Penulis artikel dari sumber yang

bersangkutan). Ada beberapa hal yang menarik yang perlu kita pertimbangkan, Yaitu :

1. Metode pelajaran yang berbeda antara di kota dan di desa.

2. Kurangnya pemerataan pendidikan.

3. Banyak kebijakan/aturan pendidikan yang mengalami perubahan yang tidak jelas.

4. Dunia pendidikan sangat tertinggal dibandingkan dengan perkembanan teknologi

dinformasi dalam perkembangan zaman.

5. Metode pembelajaran yang masih baku dalam arti pelajar masih kurang komunikatif dan

inspiratif dalam mengemukakan komentarnya. Pelajar hanya mendengarkan dan selalu

berorientasi hanya kepada guru saja.

6. Tidak adanya pertukaran informasi, pengetahuan dan sumber daya antara sekolah yang

satu dengan yang lainnya (tidak adanya networking dalam membangun dunia

pendidikan).

7. Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana pendidikan yang berbasis teknologi.

8. Sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan belum mempunyai

kemampuan multi dimensi yang dapat merangsang multi intelensia pelajar.

Untuk itu diperlukan satu wadah yang mampu menampung Aspirasi tersebut. Suatu

lembaga pendidikan yang mampu mengatasi persoalan masyarakat. Lembaga yang ditunjuk

yang berada dipusat.

Inspirasi yang timbul dalam diri saya adalah setiap sekolah diberikan fasilitas teknologi

komputerisasi yang nantinya akan membangun suatu situs web masing-masing sekolah. Web

ini akan berisikan keadaan sekolah baik secara fisik maupun non fisik, sarana dan prasarana

saat ini termasuk teknologinya, jumlah guru dan murid sehingga setiap sekolah nantinya bisa

bertukar informasi satu sama lainnya.

Selanjutnya situs web ini akan ditampung dalam satu server yang terletak di provinsi

masing-masing yang terhubung dengan daerahnya. Kemudian seluruh propinsi ini

mengumpulkan situs web sekolah ke lembaga yang ditunjuk tadi sehingga terkumpul menjadi

satu web nasional. Disinilah Link seluruh sekolah yang ada di Indonesia, disini pulalah kita

bisa bertukar informasi mengenai sekolah masing-masing.

Dari pembahasan mengenai istilah manajemen sistem informasi ini, kita bisa mengetahui

aspek-aspek yang diperlukan dalam membangun sistem tersebut

SIMDIK

SIMDIK adalah sebuah sistem informasi untuk kebutuhan manajemen lembaga pendidikan dalam hal ini adalah sekolah. Sekolah yang dapat di cover dengan SIMDIK ini adalah sekolah TK, SD, SMP, SMA dan sederajat.
SIMDIK dikembangkan secara terpadu dimulai dari proses operasional pendaftaran siswa baru, proses akademik, pengelolaan keuangan, sampai operasional siswa menjadi alumni.
SIMDIK merupakan core proses operasional sekolah.
SIMDIK juga dirancang sesuai dengan standar JARDIKNAS. Segala kebutuhan pelaporan dari sekolah ke Dinas Pendikan Daerah maupun untuk kebutuhan Depdiknas dapat dilakukan dengan mudah. Dengan adanya SIMDIK manajemen pendidikan menjadi lebih mudah dan terkontrol.


Latar Belakang
• Pemanfaatan ICT dalam bidang pendidikan sudah sangat diperlukan dalam proses pengelolaan sekolah, baik dalam hal pengelolaan administrasi akademik, administrasi kepegawaian, dan untuk proses pelaporan.
• Kebutuhan aplikasi database yang dapat mengelola data dan informasi sekolah, manajemen sekolahan, dan konten-konten pengajaran dan pembelajaran.
• Kebutuhan untuk menyediakan laporan-laporan dari sekolah secara cepat dan valid kepada instansi terkait, seperi laporan ke Diknas Pendidikan Daerah maupun laporan ke Departemen Pendidikan Nasional.
Tentang Sistem Informasi Manajemen Sekolah
• Sistem Informasi Manajemen sekolah adalah konsep manajemen sekolah menggunakan ICT.
• Sistem Informasi Manajemen sekolah merupakan konversi manajemen sekolah secara manual ke Sistem manajemen sekolah berbasis program komputer (database).
• Sistem Informasi Manajemen sekolah adalah proses manajemen data akademik dan data pendukung akademik secara mudah, cepat dan efisien.
Nilai Lebih SIMDIK
• Sesuai standar JARDIKNAS (Departemen Pendidikan Nasional), sehingga pembuatan laporan dari masing-masing sekolah maupun dari Dinas Pendidikan dapat dengan mudah dan cepat di sampaikan tanpa harus membuat laporan ulang dan tanpa harus mencetak laporan, hal ini karena format laporan dan jaringan sudah disesuaikan dan menggunakan konsep singkronisasi online.
• Kemudahan dan kecepatan proses pengolahan, penyimpanan, pencarian, pelaporan data dan informasi yang dibutuhkan.
• Dikembangkan secara integrated untuk kebutuhan administrasi akademik sekolah.
• Sistem dapat disesuaikan dengan kebutuhan lembaga/institusi pendidikan terkait.
• Secara teknis, proses instalasi dan setup yang mudah.
• Tampilan user friendly dengan mengadopsi interface Office 2007.
• Harga lisensi yang sangat kompetitif.

Cakupan SIMDIK
Ruang Lingkup SIMDIK Back-office :
1. Koneksi dan setting
Identitas sekolah, setting tahun ajaran, seting kurikulum, koneksi database, dan format tanggal.
2. Pengelolaan Kesiswaan
Pengelolaan biodata masing-masing siswa, beasiswa, kasus kedisiplinan, data kesehatan, data periksa, prestasi, perpindahan (mutasi) siswa, sampai pengelolaan data alumni.
3. Pengelolaan Akademik
Laporan nilai hasil ujian secara periodik, data nilai KTSP, data nilai KBK, data absensi, data bimbingan dan penyuluhan, data kasus siswa, rencana pengajaran, pengelolaan mata pelajaran, penjadwalan, dan prestasi akademik.
4. Pengelolaan Guru dan Karyawan
Manajemen biodata guru dan karyawan, data keluarga, riwayat pendidikan, pendidikan tambahan(kursus, training, seminar, workshop dsb).
5. Pengelolaan Keuangan
Manajemen pembayaran biaya pendidikan, administrasi dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)dan penggunaannya, biaya tambahan, seperti : biaya praktikum, biaya ekstra, dll.
6. Pengelolaan Perpustakaan
Pengelolaan buku (judul, kategori & deskripsi), status keanggotaan dan peminjam, stock inventory, Jurnal keluar masuk buku, laporan-laporan terdiri dari : statistik peminjaman, statistik keluar masuk buku, rekap peminjaman, dan rekap pengembalian.
7. Pelaporan
Pelaporan siswa (induk siwa, kesehatan, periksa kesehatan, biasiswa, kasus, dan bimbingan) per siswa, per kelas dan seluruh siswa, pelaporan guru/pegawai (induk pegawai, bidang pengajaran), rencana pengajaran, nilai, kelulusan, statistik dan laporan ke DEPDIKNAS (data sekolah, siswa dan guru)
8. Bank Soal
Pengolahan data bank soal, penyimpanan soal,pencarian dan pencetakan

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN

Pada dasarnya suatu sistem informasi dibangun dengan beberapa tahap pengembangan serta melibatkan sumber daya dari beberapa disiplin ilmu yang berbeda, baik sisi manajemen, teknologi informasi, keuangan, dan lain sebagainya. Salah satu hasil produk pembangunan sistem informasi adalah suatu perangkat lunak yang terpadu, ditambah dengan tata aturan yang di terapkan untuk mengelola sistem sehingga tujuan dari suatu sistem dapat tercapai. Pembangunan suatu sistem informasi baik dalam skala besar maupun kecil, tetap membutuhkan langkah-langkah tersusun dan terkoordinasi karena pembangunan sistem informasi merupakan suatu proyek pengembangan memiliki tujuan sehingga sistem informasi dapat berjalan dengan baik.
Sistem informasi memiliki 5 komponen utama pembentuk yaitu :
1. Komponen Perangkat Keras (Hardware)
2. Komponen Perangkat tersebut, ide tersebut akan berkembang menjadi kompleks ataupun sangat kompleks Lunak (Software)
3. Komponen Sumber Daya Manusia (Brainware)
4. Komponen Jaringan komputer (Netware)
5. Komponen Sumber Daya Data (Dataware)
Ide membangun sistem informasi pada dasarnya merupakan ide ringan akan tetapi dengan keterlibatan beberapa unsur yang mendukung atas pembangunan.
Bagaimana kita mengembangkan suatu ide sistem informasi menjadi suatu karya ? jawabannya adalah, ide tersebut perlu di kembangkan dengan dukungan perangkat pengembangan sistem informasi, serta perlu mengembangkan ide tersebut dalam tahap-tahap pembangunan sistem informasi.
Seperti yang kita ketahui ide membangun sistem informasi sekolah sangat erat dengan konsep dasar dari sistem pendidikan. Di Indonesia, sistem pendidikan menurut Undang-undang nomor 20 tahun 2003 dikatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan jenjang pendidikan yang di dapat terdiri atas 3 (tiga) klasifikasi yaitu pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan dasar yang kita ketahui terdiri atas pendidikan sekolah dasar/madsarah Ibtidaiyah dan sekolah tingkat pertama/Madrasah tsanawiyah. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan, sedang bentuk dari Pendidikan menengah dapat berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK),






ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI
Ethic adalah prinsip yang berhubungan dengan perbuatan benar atau salah.
Dalam lingkungan sistem informasi masalah etika muncul disebabkan :
Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang mendalam di dalam kehidupan masyarakat
Seseorang yang menentukan penggunaan teknologi informasi (dalam suatu organisasi) bertanggungjawab terhadap akibat dari penerapan teknologi informasi tersebut
Masalah-masalah yang muncul
Masalah Privasi
Teknologi informasi dapat menjajah privasi individu seperti : memonitor email, memonitor perilaku pegawai, menjual informasi pribadi
Masalah Kepemilikan intelektual
Erat hubungannya dengan pembajakan perangkat lunak (karena begitu mudah untuk melakukan duplikasi software)
Masalah keamanan
Erat kaitannya dengan ancaman terhadap sistem informasi seperti merusak/mencuri password, memasukkan virus


Masalah akurasi
Berhubungan dengan masih terdapatnya kesalahan dalam program yang dikembangkan (bug) mengakibatkan informasi menjadi tidak akurat
Masalah kesehatan
Penerapan teknologi informasi dapat merusak kesehatan pemakainya seperti injury yang terjadi di daerah tulang punggung (carpal tunnel syndrome), kerusakan mata sebagai akibat computer vision syndrome

DIMENSI MORAL DALAM SISTEM INFORMASI
Langkah-langkah yang dapat digunakan untuk menangani isu etika :
Mengacu kepada Kode Etik yang berhubungan dengan sistem informasi Ten Commandments of Computer Ethics (The Computer Ethics Institute, Loyola University Chicago)
Pemecahan masalah etika melalui beberapa pendekatan yakni :
The golden rule : lakukan kepada orang-orang lain seperti apa yang kamu inginkan mereka melakukannya kepadamu.Immanuel Kant’s Categorial Imperative : jika suatu tindakan tidak benar untuk dilakukan oleh setiap orang, maka itu tidak benar dilakukan untuk setiap orang.
Descartes’ rule of change : jika suatu tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, maka itu tidak benar untuk dilakukan pada suatu saat tertentu
Utilitarian principle : ambillah tindakan yang akan memberikan nilai lebih tinggi/lebih besar
Risk aversion principle : ambillah tindakan yang menghasilkan bahaya yang terkecil atau potensi bahaya terendah
No free lunch rule : sesuatu yang dibuat/diciptakan yang berguna bagi kita, diasumsikan penciptanya menginginkan kompensasi dari hasil tersebut.
Pilih alternatif dengan kinerja terbaik
Sistem Pemrosesan Transaksi :
Menghimpun, menyimpan, memproses data transaksi dan mengendalikan keputusan yang merupakan bagian dari transaksi, misal transaksi kartu kredit, pembelian tiket pesawat online, atm, b2c'
Sistem Informasi Manajemen :
Mendukung operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Menghasilkan informasi untuk memantau kinerja, memelihara koordinasi, menyediakan informasi untuk operasional organisasi (SI area fungsional)
Sistem Otomasi Perkantoran :
Memberikan fasilitas tugas-tugas pemrosesan informasi sehari-hari melalui berbagai perangkat lunak seperti pengolah kata, pengolah lembar kerja, pengolah grafik, surat elektronik, pengolah grafik/presentasi
Sistem Pendukung Keputusan :
Perluasan dari sistem informasi manajemen dan sistem informasi transaksi, memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan melakukan berbagai analisis


Sistem Pendukung Cerdas :
Sistem yang mampu menangani masalah kompleks, memecahkan masalah berdasarkan nalar, dan menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah (knowledge-based system)

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA BIDANG PENDIDIKAN, PEMERINTAHAN, PERBANKAN DAN KEUANGAN

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA BIDANG PENDIDIKAN, PEMERINTAHAN, PERBANKAN DAN KEUANGAN

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik.

Evolusi Ekonomi Global
Sampai dua ratus tahun yang lalu ekonomi dunia bersifat agraris dimana salah satu ciri utamanya adalah tanah merupakan faktor produksi yang paling dominan. Sesudah terjadi revolusi industri, dengan ditemukannya mesin uap, ekonomi global ber-evolusi ke arah ekonomi industri dengan ciri utamanya adalah modal sebagai faktor produksi yang paling penting. Menjelang peralihan abad sekarang inl, cenderung manusia menduduki tempat sentral dalam proses produksi, karena tahap ekonomi yang sedang kita masuki ini berdasar pada pengetahuan (knowledge based) dan berfokus pada informasi (information focused). Dalam hal ini telekomunikasi dan informatika memegang peranan sebagai teknologi kunci (enabler technology).
Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi begitu pesat, sehingga memungkinkan diterapkannya cara-cara baru yang lebih efisien untuk produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Proses inilah yang membawa manusia ke dalam Masyarakat atau Ekonomi Informasi. Masyarakat baru ini juga sering disebut sebagai masyarakat pasca industri.

Apapun namanya, dalam era informasi, jarak fisik atau jarak geografis tidak lagi menjadi faktor dalam hubungan antar manusia atau antar lembaga usaha, sehingga jagad ini menjadi suatu dusun semesta atau “Global village?. Sehingga sering kita dengar istilah “jarak sudah mati” atau “distance is dead” makin lama makin nyata kebenarannya.

Peran Teknologi Informasi
Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang antara lain :

Bidang pendidikan(e-education).
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learning?. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan.Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.

Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah. Namun, teknologi tetap akan memperlebar jurang antara di kaya dan si miskin.
Tony Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi.

Alisjahbana I. (1966) mengemukakan bahwa pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat “Saat itu juga (Just on Time)?. Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif, dan inter-disipliner.

Romiszowski & Mason (1996) memprediksi penggunaan “Computer-based Multimedia Communication (CMC)? yang bersifat sinkron dan asinkron. Dari ramalan dan pandangan para cendikiawan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja “saat itu juga? dan kompetitif.

1. Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut:Pusat kegiatan siswa; sebagai suatu community web based distance learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan mahasiswa, dimana mahasiswa dapat menambah kemampuan, membaca materi kuliah, mencari informasi dan sebagainya.
2. Interaksi dalam grup; Para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-materi yang diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam group ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya.
3. Sistem administrasi mahasiswa; dimana para mahasiswa dapat melihat informasi mengenai status mahasiswa, prestasi mahasiswa dan sebagainya.
4. Pendalaman materi dan ujian; Biasanya dosen sering mengadakan quis singkat dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta melakukan test pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh web based distance learning
5. Perpustakaan digital; Pada bagian ini, terdapat berbagai informasi kepustakaan, tidak terbatas pada buku tapi juga pada kepustakaan digital seperti suara, gambar dan sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai penunjang dan berbentuk database.
6. Materi online diluar materi kuliah; Untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga bahan bacaan dari web lainnya. Karenanya pada bagian ini, dosen dan siswa dapat langsung terlibat untuk memberikan bahan lainnya untuk di publikasikan kepada mahasiswa lainnya melalui web.Mewujudkan ide dan keinginan di atas dalam suatu bentuk realitas bukanlah suatu pekerjaan yang mudah tapi bila kita lihat ke negara lain yang telah lama mengembangkan web based distance learning, sudah banyak sekali institusi atau lembaga yang memanfaatkan metode ini. Bukan hanya skill yang dimiliki oleh para engineer yang diperlukan tapi juga berbagai kebijaksanaan dalam bidang pendidikan sangat mempengaruhi perkembangannya. Jika dilihat dari kesiapan sarana pendukung misalnya hardware, maka agaknya hal ini tidak perlu diragukan lagi. Hanya satu yang selalu menjadi perhatian utama pengguna internet di Indonesia yaitu masalah bandwidth, tentunya dengan bandwidth yang terbatas ini mengurangi kenyamanan khususnya pada non text based material. Di luar negeri, khususnya di negara maju, pendidikan jarak jauh telah merupakan alternatif pendidikan yang cukup digemari. Metoda pendidikan ini diikuti oleh para mahasiswa, karyawan, eksekutif, bahkan ibu rumah tangga dan orang lanjut usia (pensiunan).

Beberapa tahun yang lalu pertukaran materi dilakukan dengan surat menyurat, atau dilengkapi dengan materi audio dan video. Saat ini hampir seluruh program distance learning di Amerika, Australia dan Eropa dapat juga diakses melalui internet. Studi yang dilakukan oleh Amerika, sangat mendukung dikembangkannya e-learning, menyatakan bahwa computer based learning sangat efektif, memungkinkan 30% pendidikan lebih baik, 40% waktu lebih singkat, dan 30% biaya lebih murah. Bank Dunia (World bank) pada tahun 1997 telah mengumumkan program Global Distance Learning Network (GDLN) yang memiliki mitra sebanyak 80 negara di dunia. Melalui GDLN ini maka World Bank dapat memberikan e-learning kepada mahasiswa 5 kali lebih banyak (dari 30 menjadi 150 mahasiswa) dengan biaya 31% lebih murah.Dalam era global, penawaran beasiswa muncul di internet. Bagi sebagian besar mahasiswa di dunia, uang kuliah untuk memperoleh pendidikan yang terbaik umumnya masih dirasakan mahal. Amat disayangkan apabila ada mahasiswa yang pandai di kelasnya tidak dapat meneruskan sekolah hanya karena tidak mampu membayar uang kuliah. Informasi beasiswa merupakan kunci keberhasilan dapat me no long mahasiswa yang berpotensi tersebut.

Dalam Bidang Pemerintahan (e-government).
E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya e-government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government).Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain:

1. Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
2. Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.
3. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
4. Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja.

Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik sudah sangat mendesak untuk dilaksanakan oleh aparatur pemerintah. Salah satu solusi yang diperlukan adalah keterpaduan sistem penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan sistem informasi on- line antar instansi pemerintah baik pusat dan daerah untuk mengakses seluruh data dan informasi terutama yang berhubungan dengan pelayanan publik. Dalam sektor pemerintah, perubahan lingkungan strategis dan kemajuan teknologi mendorong aparatur pemerintah untuk mengantisipasi paradigma baru dengan upaya peningkatan kinerja birokrasi serta perbaikan pelayanan menuju terwujudnya pemerintah yang baik (good govermance). Hal terpenting yang harus dicermati adalah sektor pemerintah merupakan pendorong serta fasilitator dalam keberhasilan berbagai kegiatan pembangunan, oleh karena itu keberhasilan pembangunan harus didukung oleh kecepatan arus data dan informasi antar instansi agar terjadi keterpaduan sistem antara pemerintah dengan pihak penggunan lainnya. Upaya percepatan penerapan e- Government, masih menemui kendala karena saat ini belum semua daerah menyelenggarakannya. Apalagi masih ada anggapan e-Government hanya membuat web site saja sosialisasinya tidak terlaksana dengan optimal. Namun berdasarkan Inpres, pembangunan sistem informasi pemerintahan terpadu ini akan terealisasi sampai tahun 2005 mendatang. Kendati demikian yang terpenting adalah menghapus opini salah yang menganggap penerapan e-Government ini sebagai sebuah proyek, padahal merupakan sebuah sistem yang akan memadukan subsistem yang tersebar di seluruh daerah dan departemen.

Bidang Keuangan dan Perbankan
Saat ini telah banyak para pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern.
Layanan perbankan modern yang hanya ada di kota-kota besar ini dapat dimaklumi karena pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih terpusat di kota-kota besar saja, yang menyebabkan perputaran uang juga terpusat di kota-kota besar. Sehingga sektor perbankan pun agak lamban dalam ekspansinya ke daerah-daerah. Hal ini sedikit banyak disebabkan oleh kondisi infrastruktur saat ini selain aspek geografis Indonesia yang unik dan luas.
Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung pada teknologi informasi online, sebagai contoh, seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama masih ada layanan ATM dari bank tersebut, atau seorang nasabah dapat mengecek saldo dan mentransfer uang tersebut ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan.
Pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika di Indonesia akan sangat membantu pengembangan industri di sektor keuangan ini, seperti perluasan cakupan usaha dengan membuka cabang-cabang di daerah, serta pertukaran informasi antara sesama perusahaan asuransi, broker, industri perbankan, serta lembaga pembiayaan lainnya.
Institusi perbankan dan keuangan telah dipengaruhi dengan kuat oleh pengembangan produk dalam teknologi informasi, bahkan mereka tidak dapat beroperasi lagi tanpa adanya teknologi informasi tersebut. Sektor ini memerlukan pengembangan produk dalam teknologi informasi untuk memberikan jasa-jasa mereka kepada pelanggan mereka.

Program pengembangan sistem informasi di Indonesia
Program pengembanan sistem informasi (program 16.6.01) dimaksudkan untuk mengembangkan sistem informasi yang diperlukan untuk meningkatkan masuknya informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi di dunia internasional, memperlancar pertukaran dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan sistem perencanaan, pengelolaan, pemantauan kegiatan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Besarnya biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk melakukan kajian, penelitian, penerapan penguasaan dibidang teknologi informasi selama kurun waktu tahun anggaran 1997/1998 sampai 2001 dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
Tabel di bawah memperlihatkan APBN (rupiah murni) untuk program pengembangan sistem informasi, tahun anggaran 1997/1998 sampai 2001
Tabel. APBN untuk pengembangan sistem informasi tahun 1997/1998 sampai 2001
No Tahun Anggaran Anggaran (jutaan rupiah)
1 1997/1998 28.235
2 1998/1999 32.622
3 1999/2000 24.538
4 2000 52.236
5 2001 30.956

Penutup
Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi, seperti perangkat keras dan perangkat lunak komputer; sistem jaringan baik berupa LAN ataupun WAN dan sistem telekomunikasi yang akan digunakan untuk mentransfer data. Kebutuhan akan tenaga yang berbasis teknologi informasi masih terus meningkat; hal ini bisa terlihat dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan di bidang teknologi informasi di berbagai bidang; juga jumlah SDM berkemampuan di bidang teknologi informasi masih sedikit, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia.
Diperlukan suatu kerangka teknologi informasi nasional yang akan mewujudkan masyarakat Indonesia siap menghadapi AFTA 2003 yang dapat menyediakan akses universal terhadap informasi kepada masyarakat luas secara adil dan merata, meningkatkan koordinasi dan pendayagunaan informasi secara optimal, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia, meningkatkan pemanfaatan infrastruktur teknologi informasi, termasuk penerapan peraturan perundang-undangan yang mendukungnya; mendorong pertumbuhan ekonomi dengan pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi.

Akhirnya, era perdagangan bebas Asean benar-benar berlaku yang kita kenal dengan ASEAN Free Trade Area (AFTA) resmi berlaku di tahun 2003 ini. Inilah salah satu kenyataan globalisasi perekonomian dunia yang nyata. Integrasi perekonomian nasional dengan perekonomian regional/global seperti AFTA, APEC, WTO/GATT memang tidak bisa dihindari. Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, kenyataan integrasi perekonomian dunia ini memang harus dihadapi.

Pustaka

Natakusumah, E.K., “Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia.”, Pusat Penelitian informatika – LIPI Bandung, 2002- Natakusumah, E.K., “Perkembangan Teknologi Informasi untuk Pembelajaran Jarak Jauh.”, Orasi Ilmiah disampaikan pada Wisuda STMIK BANDUNG, Januari 2002.- California Distance Learning Project - working to increase access to adult basic learning services by improving distance learning infrastructure. http://www.cdiponline.org/- http://www.bexi.co.id- http://www.gksoft.com/govt/en/id.html- Konsep Nusantara - 21, http://n21.net.id- Richardus Eko Indrajit , “Evolusi Perkembangan Teknologi Informasi”, Renaissance Research Centre- Prayoto, “Menyoal Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia”, Fakultas Teknik UNIKOM, 2002 Bandung- The World Bank Group, E-government definition; http://www1. worldbank.org/publicsektor/ egov/definition.htm.- Tim Koordinasi Telematika Indonesia. “Kerangka Teknologi Informasi Nasional”, Jakarta, Februari 2001

Management Information System

Disingkat dengan MIS. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sistem Informasi Manajemen. Didefenisikan sebagai kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menhasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan management di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. Atau, kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen.

Istilah Management Information System (MIS) atau Sistem Informasi Manajemen (SIM) ini banyak digunakan pada tahun 1980an hingga 1990an, yang menunjukkan sistem-sistem informasi fungsional, yaitu sistem yang diterapkan di fungsi-fungsi organisasi. Sistem Informasi Manajemen ini terdiri dari sistem informasi akuntasi, sistem informasi keuangan dan sistem informasi pemasaran. MIS sudah diterapkan di Amerika Serikat sejak awal tahun 1970an yang digunakan untuk memberikan infromasi kepada manajer-manajer fungsional. Istilah ini sudah kurang tepat untuk saat ini, karena sistem informasi telah berkembang melebihi kemampuan sistem informasi fungsional.

Definisi SIM, Sistem Informasi Manajemen – Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.

Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.

Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.

Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.

Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.

Definisi sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.

Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi, antara lain :
1. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.

3. Data organized to help choose some current or future action or nonaction to fullfill company goals (the choice is called business decision making)

Fungsi / Manfaat Sistem Informasi Manajemen
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.

Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.

Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.

3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.

5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.

7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.

9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

Menajemen Sistem Informasi Pendidikan (MSIP) meliputi ;
a.Sistem informasi Akuntansi/Keuangan,
b.Sistem Informasi Kepegawaian
c.Sistem Informasi Akademik/Kurikulum
d.Student Centered Learning melalui e-Learning
e.Sistem informasi perpustakaan

Manajemen Sistem Informasi Pendidikan (MSIP) adalah sistem yang didisain untuk kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu organisasi pendidikan.

Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM bukan merupakan hal baru. Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang pada tiga kata pembentuknya, yaitu “sistem”, “informasi”, dan “manajemen”. Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia; serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.

Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untu menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_W8RAKYuNSkUlQ-dIfmz7zqNf2fVU_vY0jlV3K1064zrLNeLAhwyeX_i4fiVmskXhBWVQ_rpu5nt0TPgQbuUamF-zZM7IIcN3z7ioPt2MRIX9TeUsF4_FIM1uT41-NH3vsumEL03wISA/s320/Picture1.pngDari ruang lingkup di atas, beberapa ahli telah memberikan rumusan tentang sistem informasi manajemen, antara lain :

1. SIM adalah pengembagan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989)
2. SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)
3. SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996)

Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa SIM adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi. Download selengkapnya makalah Sistem Informasi Manajemen disini



TUJUAN SIM



* Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
* Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
* Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).

Bagian-bagian SIM

SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:

* Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan transaksi keuangan.
* Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
* Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).
* Sistem informasi personalia (personal information systems).
* Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
* Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
* Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
* Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
* Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems).
* Sistem informasi analisis software
* Sistem informasi teknik (engineering information systems).



KONSEP SIMhttp://multiply.com/mu/oktadymalik/image/2/photos/upload/300x300/RIZRDgoKCqUAADHWCBU1/siko.gif?et=QaKggG%2C17dEJOdkWpJhvkA&nmid=7281886





Sistem informasi manajemen (SIM) bukan sistem informasi keseluruhan, karena tidak semua informasi di dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar sistem komputer.

Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena :

1. Kurang organisasi yang wajar
2. Kurangnya perencanaan yang memadai
3. Kurang personil yang handal
4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.

SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.

Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka, cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang.

Secara teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer. Prinsip utama perancangan SIM : SIM harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama.

Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika.



.KEMAMPUAN SEBUAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Pengetahuan tentang potensi kemampuan sistem informasi yang dikomputerisasi akan memungkinkan seorang manajer secara sistematis menganalisis masing-masing tugas organisasi dan menyesuaikannya dengan kemampuan komputer.

SIM secara khusus memiliki beberapa kemampuan teknis sesuai yang direncanakan baginya. Secara kolektif kemampuan ini menyangkal pernyataan bahwa komputer hanyalah mesin penjumlah atau kalkulator yang berkapasitas tinggi, sebenarnya komputer tidak dapat mengerjakan sesuatu ia hanya mengerjakan lebih cepat. Sistem informasi komputer dapat memiliki sejumlah kemampuan jauh diatas sistem non komputer. Dan kemampuan ini telah merevolusikan proses manajemen yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang telah ada. Beberapa kemampuan teknis terpenting dalam sistem komputer :

1. Pemrosesan data batch
2. Pemrosesan data tunggal
3. Pemrosesan on-line, real time
4. Komunikasi data dan switching pesan
5. Pemasukan data jarak jauh dan up date file
6. Pencarian records dan analisis
7. Pencarian file
8. Algoritme dan model keputusan
9. Otomatisasi kantor.

SIM dan Pendataran Universitas Luar Negri

A.PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem informasi Manajemen yaitu serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.

Sistem informasi manajemen di dalam perancangan, penerapan dan pengoperasiannya sangat mahal dan sulit. Upaya ini dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan muncunya peraturan dari pemerintah.

Situasi lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu manajer harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen dengan munculnya pemecahan yang memadai.

Kegiatan utama dari Semua sistem informasi, yaitu menerima data sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya (output).
DATA : fakta-fakta atau sesuatu yang dianggap (belum mempunyai arti)
INFORMASI : data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, non-komputer atau kombinasi keduanya.

KONSEP SISTEM INFORMASI DAN MANAGEMENT

Sebelum membahas konsep sistem Informasi Manajemen lebih lanjut, berikut ini akan diberikan definisi ringkas dan formal dari sistem Informasi Manajemen yaitu: “serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi yang secara rasional mampu menstransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer”.
Dari definisi tersebut ada beberapa point yang perlu diuraikan lebih lanjut:
a. Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem informasi. Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub-sistem, dimana sub-sistem tersebut mendukung tercapainya sasaran Sistem Informasi Manajemen dan organisasi sebagian dari sub-sistem berperan hanya dalam satu kegiatan atau lapisan manajemen, sementara yang lainya berperan ganda.
b. Sistem Informasi Manajemen adalah menyeluruh.
Sebuah Sistem Informasi Manajemen mencakup sistem informasi formal maupun informal baik yang manual maupun berkomputer. Komponen yang terpenting dalam Sistem Informasi Manajemen adalah manajer yang pikirannya akan memproses dan menyebarkan informasi secara berinteraksi dengan elemen-elemen lain dari Sistem Informasi Manajemen.
c. Sistem Informasi Manajemen adalah terkoordinasi.
Sistem Informasi Manajemen di koordinasikan secara terpusat untuk menjamamin bahwa data yang di proses dapat di operasikan secara terencana dan terkoordinasi. Semuanya untuk menjamin bahwa informasi melewati dan menuju sub-sistem yang diperlukan, serta menjamin bahwa sistem informasi bekerja secara efisien.
d. Sistem Informasi Manajemen terintegrasi secara rasional.
Sub-sistem dalam Sistem Informasi Manajemen adalah terintegrasi (terpadu) sehingga kegiatan dari masing-masing saling berkaitaan satu dengan yang lainnya, integrasi ini dilakukan terutama dengan melewatkan data diantara sub-sistem tersebut.
e. Sistem Informasi Manajemen mentransformasikan data kedalam informasi. Apabila data diolah dan berguna bagi manajer untuk tujuan tertentu, maka ia akan menjadi informasi.
f. Sistem Informasi Manajemen meningkatkan produktivitas.
Sistem Informasi Manajemen dengan berbagai cara mampu meningkatkan produktivitas, antara lain: dengan kemampuan melaksanakan tugas rutin seperti penyajian dokumen dengan efisien, mampu memberikan layanan bagi organisasi intern dan ekstern, serta mampu meningkatkan kemampuan manajer untuk mengatasi masalah-masalah yang tidak terduga.
g. Sistem Informasi Manajemen sesuai dengan gaya manajer Sistem Informasi Manajemen dikembangkan lewat pengenalan atas sifat dan gaya manajerial dari personil yang akan menggunakannya. Para perancang sistem apabila akan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen hendaknya mempertimbangkan faktor manusiawi dengan cermat. Apabila tidak demikian, maka sistem yang dihasilkan tidak efektif.
Secara teoritis, komputer bukanlah persyarat mutlak bagi sebuah Sistem Informasi Manajemen

CARA MENDAFTAR DI UNIVERSITAS AL AZHAR

PERSYARATAN dan CARA PENDAFTARAN :

1. Mengisi Formulir Pendaftaran Mahasiswa Baru UAI.

2. Menyerahkan Foto Copy Rapor Kelas 10, 11 dan 12 semester I masing-masing selembar

atau Foto Copy Ijazah (bagi yang sudah memiliki ijazah).

3. Pas Foto 3 x 4 sebanyak 2 (dua) lembar.

4. Formulir yang telah dilengkapi dimasukkan dalam MAP - UAI dan

calon mahasiswa baru akan memperoleh Kartu dan Nomor Tes serta penentuan gelombang tes.



KESEMPATAN MASUK TANPA TES (MELALUI PMDK) DAN MENDAPATKAN DISCOUNT 25% UANG PEMBANGUNAN (BPP)

UAI menerima lulusa SMA yang berprestasi (ranking 1 d.s 5) di kelas atau sekolah melalui jalur PMDK, persyaratannya sebagai berikut:

1. Melampirkan fotocopy rapor SMA kelas 10, 11 dan 12 semester 1

2. Surat Keterangan dari Kepala Sekolah yang bersangkutan benar menduduki ranking antara 1 s.d 5 di kelas atau sekolah

3. Atau Surat Keterangan dari Kepala Sekolah bahwa yang bersangkutan benar memperoleh rata-rata nilai rapor ≥ 7 pada kelas 10, 11 dan 12 semester 1.

4. Atau Surat Keterangan dari Kepala Sekolah bahwa yang bersangkutan benar menduduki ranking antara 1 s.d 5 pada jurusan (IPA, IPS atau Bahasa) siswa yang bersangkutan, pada ujian akhir di tingkat sekolah masing-masing

5. Jumlah yang diterima melalui PMDK di setiap jurusan/fakultas sangat terbatas (seleksi berdasarkan ranking dan nilai raport

Info Lengkap pada Bagian Pendaftaran:

Kampus Universitas Al Azhar Indonesia

Komplek Masjid Agung Al Azhar

Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110

Telepon : (021) 726 7272 (direct), 726 3344, 727 92753 Ext. 1003, 726 2007 Ext. 1003

Fax : (021) 724 4767

Website : www.uai.ac.id

Email : pmb@uai.ac.id

SYARAT - SYARAT DOKUMEN YANG HARUS DI PERSIAPKAN UNTUK SEKOLAH DI BERLIN JERMAN / LUAR NEGERI

Banyak yang bertanya, dokumen apa yang sebaiknya dipersiapkan oleh calon mahasiswa kalau ingin mendaftar ke universitas di Luar Negeri. Pada dasarnya, setiap universitas memiliki kesamaan dalam syarat dokumen standard yang perlu dilengkapi. Dokumen-dokumennya adalah:

1. Copy ijazah yang sudah dilegalisir dan terjemahannya
2. Copy transkrip atau raport yang sudah dilegalisir dan terjemahannya
3. TOEFL / IELTS (tergantung program studi, standard minimal TOEFL 550 / IELTS 6)
4. Formulir pendaftaran (bisa didownload dari website universitas)
5. Motivation Letter
6. 2 buah surat rekomendasi (dari universitas/ perusahaan/ tempat bekerja)
7. CV
8. Copy paspor
9. Foto 4×6 (4 buah)

Kalau sudah punya rencana yang matang untuk mendaftar ke salah satu universitas, sebaiknya dokumen sudah disiapkan jauh-jauh hari, karena untuk mengurusnya perlu waktu yang tidak sedikit.

Yang juga penting adalah kemampuan bahasa Inggris yang dipersyaratkan oleh universitas segera dipenuhi. Untuk yang belum pernah ambil test TOEFL/IELTS, segeralah dicoba untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris kamu.

TEKNIK MENDAPATKAN BEASISWA DI AMERIKA SERUKAT DAN JERMAN

1. Amerika Serikat
Biasanya sekolah sekolah bagus di Amerika Serikat, (katakanlah top 50 pada bidangnya) sering memberikan beasiswa yang disebut stipend, meskipun baru mahasiswa S2. Besarnya stipend sekitar US$1000-1400, tergantung lokasi. Yang jelas cukup sekali untuk hidup. Mahasiswa yang menerima stipend itu, juga tidak perlu membayar uang sekolah (tuition fee). Lamanya stipend adalah per semester, tapi saat summer biasanya diberikan pekerjaan lain di universitas (mostly guaranteed). Kalau sedang sial (jarang sekali), tidak dapat assistantship untuk semester itu, ya pulang saja ke Indonesia dahulu.
Syarat penting mendapat beasiswa adalah harus mau menjadi teaching assistant atau research assistant.
Teaching assistant bertugas membantu proses belajar-mengajar di kelas, seperti fotokopi, setup komputer di lab untuk kelas itu, memeriksa tugas-tugas, dan memberikan tutorial di luar jam kelas. Sedangkan research assistant bertugas membantu professor di lab, seperti membuatkan program untuknya, mengatur laboratioriumnya, membuat dokumentasi riset dan sebagainya. Mahasiswa selain melakukan penelitian, juga masih diwajibkan untuk mengambil coursework (kelas).
Memang harus diakui bahwa ada beberapa sekolah terkenal yang hanya memberikan jaminan beasiswa kepada mahasiswa S3. Untungnya, di AS, mahasiswa S1 bisa langsung masuk program S3, dimana di tengah-tengah perjalanan menumpuh S3 itu ada sertifikat bahwa ybs sudah melampaui jenjang S2.
2. Jerman
Di negara-negara Eropa daratan (excluding British), biasanya tidak mengenal program bachelor (S1), karena bachelor adalah pola pendidikan Anglo-Saxon. Yang bisa dibilang dekat dengan S1-nya adalah program-program politeknik. Nah, oleh karena itu lulusan S1 Indonesia harus diupgrade agar sama dengan lulusan uni Eropa daratan, yakni Doktorandus (Drs), Diplom (Dipl) atau Licente (Lc). Gelar kesarjanaan ini sama dengan S2.
Seperti banyak kita ketahui, universitas-universitas di Jerman sama sekali tidak memungut biaya. Tapi tentu saja kita harus memiliki sumber pendanaan untuk biaya hidup.
DAAD (www.daad.de) adalah lembaga Jerman yang menyediakan informasi pendidikan dan juga informasi beasiswa di Jerman. Kantornya di Jakarta berlokasi di Gedung Sumitmas II, Jl.Jendral Sudirman, di depan Depdikbud. Mereka memiliki program beasiswa setiap tahun. Skim beasiswa yang disediakan DAAD mencakup S2, S3, sandwich program, riset 3-6 bulan, dan juga postdocotoral research. Tiket pesawat disediakan. Kalau dapat beasiswa dari DAAD, bisa modal dengkul.
Ada pula beasiswa dari industri seperti dari Siemens besarnya 1200 DM. Tidak harus pegawai negeri.
Untuk belajar di Jerman tidak harus melalui DAAD. Kalau untuk S3, setiap mahasiswa S3 pasti mendapatkan beasiswa. Jadi bisa saja setelah Anda lulus S2, Anda langsung mencari universitas di Jerman yang kebetulan ada profesor yang bidangnya sama dengan bidang peminatan Anda, dan melamar. Tapi tentu Anda akan butuh mencukupi sendiri biaya hidup 1 bulan dan tiket pesawat ke Jerman.
Untungnya, berbeda seperti di AS dan Kanada, biasanya di Jerman, Belanda, Austria, Belgia dan Switzerland, tidak memiliki kewajiban jadi teaching assistant atau research assistant. Kalaupun ada biasanya cuma 1 session tutorial per minggu. Tidak berat sama sekali. Kalaupun kita disuruh menulis paper, itu juga biasanya untuk kepentingan kita juga. Gaji (atau katakanlah beasiswa) kita cukup sekali untuk hidup.
Jangan lupa kontak profesornya dahulu (sama dengan cara yang di AS). Kirimkan pula statement of purpose dan research plannya. Kalau perlu diskusikan dahulu research plannya (biar cocok dengan pembimbingnya) sebelum mendaftar ke universitasnya.
Isi research plan itu standar-standar saja: latar belakang masalah, problem, metodologi penelitan, bagaimana kamu kira-kira akan memecahkan masalah tersebut, dll. Garis besarnya saja, asal bisa memberikan gambaran apa yang akan Anda teliti.
Saya sarankan untuk mengambil kursus bahasa Jerman di Goethe Institute, karena paling sedikit ada 3 negara yang menyediakan beasiswa, menggunakan bahasa Jerman, yakni Jerman, Switzerland dan Austria. Peluang beasiswa menjadi meningkat. Sudah begitu, kalau sudah bisa Jerman, belajar bahasa Belanda jadi gampang sekali.
Sebenarnya kalau Anda menempuh S3, dalam realitanya tidak harus menggunakan bahasa Jerman saat berdiskusi dengan peer atau profesor