Minggu, 17 April 2011

MANAJEMEN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN

Manajemen yang secara umum artinya pengendalian dan pemanfaatan semua faktor dan

sumber daya yang diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu prapta (objective)

atau tujuan-tujuan tertentu Atmosudirdjo (1986:158). Sedangkan menurut Siagian (1989:5)

manajemen dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh

sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. menurut

Terry dalam Manullang (2005:1) manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan

terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain. Jadi dapat disimpulkan

manajemen adalah suatu pengendalian dan pengawasan kegiatan / aktivitas orang atau

kelompok orang dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama

untuk mencapai beberapa tujuan. Sebuah sistem terdiri dari bagian–bagian saling berkaitan

yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran, berarti sebuah sistem bukanlah

seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal

sebagai bagian yang saling melengkapi karena mempunyai sasaran dan tujuan yang sama.

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi

penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara.

Sedangkan pendidikian pada dasarnya adalah proses komunikasi yang di dalamnya

mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan, di dalam

dan di luar sekolah yang berlangsung sepanjang hayat, dan generasi ke generasi.

Manajemen sistem informasi pendidikan adalah sistem yang didisain untuk kebutuhan

manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu

organisasi pendidikan. Maksud dilaksanakannya manajemen sistem informasi pendidikan

adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen seperti planning, organizing, staffing,

directing, evaluating, coordinating, dan budgeting dalam rangka menunjang tercapainya

sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan.

Dalam kenyataannya, sistem informasi sering dikaitkan dengan teknologi, dengan

komputer khususnya. Sesungguhnya yang dimaksud sistem informasi tidak harus melibatkan

komputer, sistem informasi yang menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi

berbasis komputer (computer based information system atau CBIS), tetapi dalam prakteknya

sistem informasi lebih sering dikait-kaitkan dengan komputer. Berikut beragam definisi

sistem informasi :

1. Turban, McLean, dan Wetherbe (1999)

Sistem informasi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan,

memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang

spesifik.

2. Bodnar dan HopWood (1993)

Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk

mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.

3. Alter (1992)

Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi

informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah perusahaan.

Pada dasarnya suatu sistem informasi dibangun dengan beberapa tahap pengembangan

serta melibatkan sumber daya dari beberapa disiplin ilmu yang berbeda, baik sisi manajemen,

teknologi informasi, keuangan, dan lain sebagainya. Salah satu hasil produk pembangunan

sistem informasi adalah suatu perangkat lunak yang terpadu, ditambah dengan tata aturan

yang diterapkan untuk mengelola sistem sehingga tujuan dari suatu sistem dapat tercapai.

Pembangunan suatu sistem informasi baik dalam skala besar maupun kecil, tetap

membutuhkan langkah-langkah tersusun dan terkoordinasi karena pembangunan sistem

informasi merupakan suatu proyek pengembangan memiliki tujuan sehingga sistem informasi

dapat berjalan dengan baik.

Sistem informasi memiliki 5 komponen utama pembentuk yaitu :

1. Komponen Perangkat Keras (Hardware)

2. Komponen Perangkat Lunak (Software)

3. Komponen Sumber Daya Manusia (Brainware)

4. Komponen Jaringan komputer (Netware)

5. Komponen Sumber Daya Data (Dataware)

Ide membangun sistem informasi pada dasarnya merupakan ide ringan akan tetapi

dengan keterlibatan beberapa unsur yang mendukung atas pembangunan tersebut, ide tersebut

akan berkembang menjadi kompleks ataupun sangat kompleks.

Agar kita dapat mengembangkan ide sistem informasi tersebut menjadi suatu karya maka

jawabannya adalah ide tersebut perlu dikembangkan dengan dukungan perangkat

pengembangan sistem informasi, serta perlu mengembangkan ide tersebut dalam tahap-tahap

pembangunan sistem informasi.

Seperti yang kita ketahui ide membangun sistem informasi sekolah sangat erat dengan

konsep dasar dari sistem pendidikan. Di Indonesia, sistem pendidikan menurut Undangundang

nomor 20 tahun 2003 dikatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan jenjang pendidikan yang di dapat terdiri atas 3 (tiga) klasifikasi yaitu

pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan dasar yang kita

ketahui terdiri atas pendidikan sekolah dasar / Madsarah Ibtidaiyah dan sekolah tingkat

pertama / Madrasah tsanawiyah. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah

umum dan pendidikan menengah kejuruan, sedang bentuk dari Pendidikan menengah dapat

berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

Adapun Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang

mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang

diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

Nah, sekarang bagaimana kita mendefinisikan konsep atas ide kita yaitu membangun

sistem informasi pendidikan karena dari masing-masing jenjang pendidikan tersebut di atas,

pendekatan atas sistem informasi tentu akan berbeda, karena peraturan yang memayungi

masing-masing jenjang pendidikan tersebut tentunya berbeda yang masing-masing dikelola

oleh suatu peraturan pemerintah.

Mari kita definisikan satu saja jenjang pendidikan yang akan kita wujudkan menjadi

suatu sistem aplikasi yaitu : Bagaimana membangun sistem informasi pendidikan menengah,

yaitu Bagaimana sistem informasi pendidikan menengah dapat kita implementasi baik di

Sekolah Menengah Atas ataupun kejuruan seperti Madrasah Aliyah atau Sekolah Menengah

Kejuruan.

Dari konsep dasar tersebut di atas, dapat kita melihat bahwa untuk suasana belajar dan

proses pembelajaran terdapat 3 (tiga) hal penting yaitu :

1. Adanya Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi

diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan

tertentu.

2. Adanya mata pelajaran yang akan di pelajari, dan

3. Adanya Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,

konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang

sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

Dengan demikian kita akan melihat 3 (tiga) domain utama, yang apabila digambarkan

secara sederhana dalam bentuk himpunan dan irisan himpunan maka akan terbentuk sebagai

berikut :

Gambar 1. himpunan relasi antar domain

Dari himpunan relasi antar domain proses pembelajaran, terlihat beberapa hubungan yang

teriris antar domain tersebut seperti :

1. Bahwa hubungan himpunan guru terhadap murid akan berupa suatu bimbingan dan

counseling;

2. Hubungan antara guru dengan mata pelajaran akan berbentuk kebutuhan akan silabus

pembelajaran atau garis-garis besar haluan pembelajaran.

3. Hubungan antara siswa dengan mata pelajaran akan berbentuk rencana belajar yang ingin

di ambil masing-masing tingkat pembelajaran; serta

4. Hubungan antara ketiga domain tersebut akan berbentuk pertemuan dan tatap muka saat

proses belajar dilaksanakan.

Domain utama dari unsur proses belajar tersebut di atas, tentunya akan memiliki batas

yang menaunginya yaitu :

1. Peran orang tua siswa yang dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu unsur

yang memberikan arahan bagi siswa dalam menyelesaikan proses belajarnya. Adapun

fungsi kontrol atas proses belajar dan mengajar ini peran orang tua siswa di wujudkan

menjadi suatu komite sekolah yang tugas dan fungsinya mengontrol semua sistem yang

terdapat di sekolah, dari pihak eksternal, serta mempromosikan sekolah ke lingkungan

luar sekolah, melakukan rapat dengan para orang tua siswa baik di awal penerimaan

siswa baru maupun rapat yang ada kaitannya di luar sekolah.

2. Peran Depdiknas

3. Lingkungan sekolah yang merupakan batas yang dapat memberikan kontribusi langsung

maupun tidak langsung terhadap kualitas pendidikan tersebut.

4. Sarana dan Prasarana yang ada di sekolah tersebut dapat memberikan kontribusi dalam

pengembangan sistem yang ada disekolah tersebut, dan merupakan salah satu pendukung

perkembangan sekolah.

5. Standarisasi dan pengawasan merupakan salah satu point penting yang memberikan

dukungan sistem sekolah ke arah yang lebih baik.

6. Dana Pendidikan

Dari tahapan pendefinisian ide tersebut di atas, dapat dilihat bahwa dari suatu ide

sederhana yaitu membangun sistem informasi sekolah dapat menjadi berubah menjadi suatu

konsep yang kompleks.

Menurut sumber lain, dunia pendidikan Indonesia, ternyata masih banyak sekali yang

belum bisa merasakan apa itu pendidikan. Hal yang menarik adalah ketatnya peraturan

pemerintah mengenai standarisasi nilai kelulusan yang setiap tahunnya selalu naik, ide yang

bagus untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, tapi mereka yang duduk di sana

tidak menoleh ke belakang apa yang seharusnya dibutuhkan masyarakat.

“Seandainya saya diangkat sebagai Mentri Depertemen Perencanaan dan Perancangan Sistem

Informasi Nasional. Saya akan mengubah Sistem pendidikan yang ada di indonesia menjadi

Sistem Informasi Pendidikan Terkomputerisasi”(Penulis artikel dari sumber yang

bersangkutan). Ada beberapa hal yang menarik yang perlu kita pertimbangkan, Yaitu :

1. Metode pelajaran yang berbeda antara di kota dan di desa.

2. Kurangnya pemerataan pendidikan.

3. Banyak kebijakan/aturan pendidikan yang mengalami perubahan yang tidak jelas.

4. Dunia pendidikan sangat tertinggal dibandingkan dengan perkembanan teknologi

dinformasi dalam perkembangan zaman.

5. Metode pembelajaran yang masih baku dalam arti pelajar masih kurang komunikatif dan

inspiratif dalam mengemukakan komentarnya. Pelajar hanya mendengarkan dan selalu

berorientasi hanya kepada guru saja.

6. Tidak adanya pertukaran informasi, pengetahuan dan sumber daya antara sekolah yang

satu dengan yang lainnya (tidak adanya networking dalam membangun dunia

pendidikan).

7. Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana pendidikan yang berbasis teknologi.

8. Sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan belum mempunyai

kemampuan multi dimensi yang dapat merangsang multi intelensia pelajar.

Untuk itu diperlukan satu wadah yang mampu menampung Aspirasi tersebut. Suatu

lembaga pendidikan yang mampu mengatasi persoalan masyarakat. Lembaga yang ditunjuk

yang berada dipusat.

Inspirasi yang timbul dalam diri saya adalah setiap sekolah diberikan fasilitas teknologi

komputerisasi yang nantinya akan membangun suatu situs web masing-masing sekolah. Web

ini akan berisikan keadaan sekolah baik secara fisik maupun non fisik, sarana dan prasarana

saat ini termasuk teknologinya, jumlah guru dan murid sehingga setiap sekolah nantinya bisa

bertukar informasi satu sama lainnya.

Selanjutnya situs web ini akan ditampung dalam satu server yang terletak di provinsi

masing-masing yang terhubung dengan daerahnya. Kemudian seluruh propinsi ini

mengumpulkan situs web sekolah ke lembaga yang ditunjuk tadi sehingga terkumpul menjadi

satu web nasional. Disinilah Link seluruh sekolah yang ada di Indonesia, disini pulalah kita

bisa bertukar informasi mengenai sekolah masing-masing.

Dari pembahasan mengenai istilah manajemen sistem informasi ini, kita bisa mengetahui

aspek-aspek yang diperlukan dalam membangun sistem tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar