Minggu, 17 April 2011

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN

Pada dasarnya suatu sistem informasi dibangun dengan beberapa tahap pengembangan serta melibatkan sumber daya dari beberapa disiplin ilmu yang berbeda, baik sisi manajemen, teknologi informasi, keuangan, dan lain sebagainya. Salah satu hasil produk pembangunan sistem informasi adalah suatu perangkat lunak yang terpadu, ditambah dengan tata aturan yang di terapkan untuk mengelola sistem sehingga tujuan dari suatu sistem dapat tercapai. Pembangunan suatu sistem informasi baik dalam skala besar maupun kecil, tetap membutuhkan langkah-langkah tersusun dan terkoordinasi karena pembangunan sistem informasi merupakan suatu proyek pengembangan memiliki tujuan sehingga sistem informasi dapat berjalan dengan baik.
Sistem informasi memiliki 5 komponen utama pembentuk yaitu :
1. Komponen Perangkat Keras (Hardware)
2. Komponen Perangkat tersebut, ide tersebut akan berkembang menjadi kompleks ataupun sangat kompleks Lunak (Software)
3. Komponen Sumber Daya Manusia (Brainware)
4. Komponen Jaringan komputer (Netware)
5. Komponen Sumber Daya Data (Dataware)
Ide membangun sistem informasi pada dasarnya merupakan ide ringan akan tetapi dengan keterlibatan beberapa unsur yang mendukung atas pembangunan.
Bagaimana kita mengembangkan suatu ide sistem informasi menjadi suatu karya ? jawabannya adalah, ide tersebut perlu di kembangkan dengan dukungan perangkat pengembangan sistem informasi, serta perlu mengembangkan ide tersebut dalam tahap-tahap pembangunan sistem informasi.
Seperti yang kita ketahui ide membangun sistem informasi sekolah sangat erat dengan konsep dasar dari sistem pendidikan. Di Indonesia, sistem pendidikan menurut Undang-undang nomor 20 tahun 2003 dikatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan jenjang pendidikan yang di dapat terdiri atas 3 (tiga) klasifikasi yaitu pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan dasar yang kita ketahui terdiri atas pendidikan sekolah dasar/madsarah Ibtidaiyah dan sekolah tingkat pertama/Madrasah tsanawiyah. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan, sedang bentuk dari Pendidikan menengah dapat berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK),






ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI
Ethic adalah prinsip yang berhubungan dengan perbuatan benar atau salah.
Dalam lingkungan sistem informasi masalah etika muncul disebabkan :
Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang mendalam di dalam kehidupan masyarakat
Seseorang yang menentukan penggunaan teknologi informasi (dalam suatu organisasi) bertanggungjawab terhadap akibat dari penerapan teknologi informasi tersebut
Masalah-masalah yang muncul
Masalah Privasi
Teknologi informasi dapat menjajah privasi individu seperti : memonitor email, memonitor perilaku pegawai, menjual informasi pribadi
Masalah Kepemilikan intelektual
Erat hubungannya dengan pembajakan perangkat lunak (karena begitu mudah untuk melakukan duplikasi software)
Masalah keamanan
Erat kaitannya dengan ancaman terhadap sistem informasi seperti merusak/mencuri password, memasukkan virus


Masalah akurasi
Berhubungan dengan masih terdapatnya kesalahan dalam program yang dikembangkan (bug) mengakibatkan informasi menjadi tidak akurat
Masalah kesehatan
Penerapan teknologi informasi dapat merusak kesehatan pemakainya seperti injury yang terjadi di daerah tulang punggung (carpal tunnel syndrome), kerusakan mata sebagai akibat computer vision syndrome

DIMENSI MORAL DALAM SISTEM INFORMASI
Langkah-langkah yang dapat digunakan untuk menangani isu etika :
Mengacu kepada Kode Etik yang berhubungan dengan sistem informasi Ten Commandments of Computer Ethics (The Computer Ethics Institute, Loyola University Chicago)
Pemecahan masalah etika melalui beberapa pendekatan yakni :
The golden rule : lakukan kepada orang-orang lain seperti apa yang kamu inginkan mereka melakukannya kepadamu.Immanuel Kant’s Categorial Imperative : jika suatu tindakan tidak benar untuk dilakukan oleh setiap orang, maka itu tidak benar dilakukan untuk setiap orang.
Descartes’ rule of change : jika suatu tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, maka itu tidak benar untuk dilakukan pada suatu saat tertentu
Utilitarian principle : ambillah tindakan yang akan memberikan nilai lebih tinggi/lebih besar
Risk aversion principle : ambillah tindakan yang menghasilkan bahaya yang terkecil atau potensi bahaya terendah
No free lunch rule : sesuatu yang dibuat/diciptakan yang berguna bagi kita, diasumsikan penciptanya menginginkan kompensasi dari hasil tersebut.
Pilih alternatif dengan kinerja terbaik
Sistem Pemrosesan Transaksi :
Menghimpun, menyimpan, memproses data transaksi dan mengendalikan keputusan yang merupakan bagian dari transaksi, misal transaksi kartu kredit, pembelian tiket pesawat online, atm, b2c'
Sistem Informasi Manajemen :
Mendukung operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Menghasilkan informasi untuk memantau kinerja, memelihara koordinasi, menyediakan informasi untuk operasional organisasi (SI area fungsional)
Sistem Otomasi Perkantoran :
Memberikan fasilitas tugas-tugas pemrosesan informasi sehari-hari melalui berbagai perangkat lunak seperti pengolah kata, pengolah lembar kerja, pengolah grafik, surat elektronik, pengolah grafik/presentasi
Sistem Pendukung Keputusan :
Perluasan dari sistem informasi manajemen dan sistem informasi transaksi, memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan melakukan berbagai analisis


Sistem Pendukung Cerdas :
Sistem yang mampu menangani masalah kompleks, memecahkan masalah berdasarkan nalar, dan menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah (knowledge-based system)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar